Seorang manusia yang hidup
di bawah resah di atasnya gelisah
Menanti segenggam matahari
menjadi pantai yang menyinggahi laut
Sebatang pohon kekusutan
yang tumbuh di celahan kerikil
adalah subur
pada waktu hatinya mati
Manusia itu melihat
manusia-manusia berkejaran
mencari di mana bulan akan mendarat
pada gemersiknya takbir Zuhur
Bila pun ia menyentuh tanah; basah
di situlah pintu-pintu syurga terbuka
untuk manusia-manusia
Sejuta malam adalah satu saat
pada rehatnya manusia dari kemilau ombak
dan esok akan bertandang lagi
membawa dua matahari bersama
Dan manusia itu
sekadar menadah
Bila saja raungnya terhenti
ke muka aku tangannya meraup
London.
No comments:
Post a Comment