Sebutir mutiara sepi
Sinarnya kini kian malap
Tapi ia masih gagah
Bertahan dalam kesamaran
Oh mutiara Islam
Wahai pemuda
Hakikatnya mutiara itu Tuhan kurniakan untuk kita
Tidaklah daya untuk meredah gelora mencarinya sendiri
Kerna ombak gila bisa menelan siapa sahaja
Yang tiada tahu akan harga sebutir mutiara
Apa lagi mutiara suci
Sedarlah
Mutiara ini bukan milik aku
Jua bukan milik engkau
Tetapi milik Tuhan yang dipinjamkan buat kita
Agar menjadi suatu kebanggaan abadi seorang muslim
Dan di segenap penjuru semesta perlu ia terangi
Tapi kenapa cahayanya yang sempurna itu kian lenyap?
Jangan sekali kita lupa
Mutiara ini pernah disalut dengan permata
Lantas sinarnya bagai tidak akan padam hingga hari alam bergelap
Namun kala sinar itu berbangga gemilang
Ramai pula yang tidak tahu nilainya
Malaplah ia bersama kejahilan
Ayuh pemudaku!
Saat ini bukan untuk menambah derita mutiara sepi itu
Bukan jua sekadar menatap tanpa rasa
Kerna nanti mutiara itu padam sinarnya
Kala itulah Tuhan mengambilnya kembali
Mari kita gilap mutiara Islam ini
Mari kita kembalikan pesona keabadian sinarnya!
3 Februari 2008 (1.40 pm)
King's College London
No comments:
Post a Comment