Thursday, 28 February 2008

AYAH DAN MA

(Tuhan, terima kasih)

Melayang rindu pada ayah
Seakan terasa gigih ia berbudi pada anak
Yang ia sendiri tiada mengerti hari esoknya
Anaknya yang dibelai kini dewasa
Dengan upaya semangat ayah

Menitip kasih pada ma
Terbayang hari mudanya yang penuh jerih
Mengah ia tapi tiada bicara pada anak
Tuhan saja yang tahu derita yang dirasa
Akan kasih seorang ma

Ayah dan ma
Hari ini Tuhan sendiri menjadi saksi
Betapa anakmu sarat merindu wajahmu
Tutur nasihat yang dulu dianggap hina
Kini aku kutip penuh bangga

Biar pun anakmu ini acap derhaka
Tapi menyisihkan aku bukanlah engkau berdua
Kerna titis sayang pada anak yang lupa ini
Sering engkau curahkan serba kepayahan

Sungguh hanya Tuhan yang tahu
Mendewasakan aku bukan senang
Kau lalui hari-hari semalam dengan air mata
Yang setiap butirnya menghala hidupku kini

Tuhan
PadaMu aku merayu
Kau bahagiakan ayah dan ma aku ini
Seperti bahagianya seorang hamba melangkah ke syurga
Hanya Engkau tempat aku melabuh rindu
Pada insan yang baktinya tiada mampu aku hitung
Kerna aku hanya seorang anak
Yang masih haus akan belai manja ayah dan ma

2.00 pm (28 Februari 2008)
King's College London

1 comment:

Anonymous said...

Interesting to know.