Angin petang yang enggan bicara
pada setia lalang
Adalah seberkas kekejaman
yang menyeksakan
Pada senjanya gerimis harus kering
oleh awan yang mahu memutih
Mengapa seruling dari bibir laut itu
mengirim rentak yang menyakitkan
Sudah berlalu bintang semua menjadi timur
dan mendung hadir pada gelapnya malam
Haruskah petanda murka ini sugul menyembah
pada kalbu yang baru merekah
Duhai Pemilik Hitam Langit
Duhai Pengatur Gerak Purnama
Duhai Pemula Bias Gelombang
Wajahilah aku yang merindu
London.
No comments:
Post a Comment