Tuesday 5 August 2008

MALU AYAH

(ayah kami pemalunya kasih)

Dua tiga hari ini entah mengapa semacam rasanya.
Selepas mimpi tentang ayah yang berlalu tanpa menoleh.
Mengejarnya seperti menghambat malaikat.
Esak tangis pun tak mampu memanggilnya pulang.
Dan bila jagaku, benar aku betul-betul menangis.

Mungkin rindu pada ayah yang mendakap erat.
Mungkin juga ayah yang sarat menakung rindu padaku.
Hampir setahun tiada menatap uban putih di kepalanya.
Tapi tak mungkin dilafaz rindu pada anak-anak.
Sebab ayah kami pemalu. Sangat.

Ayah malu menengking kami yang dewasa.
Sebab bimbang kami merajuk lama.
Ayah malu menyuruh kami membuat itu ini.
Sebab tak mahu kami terdesak.
Ayah malu menatap lama wajah anak-anak.
Sebab nanti dia yang merindu.
Ayah malu mengucap sayang yang dalam.
Sebab akhir hidupnya sendiri jua.

5 Ogos 2008 (11.00 pm)
Finsbury Park London

No comments: